Tak ada hal yang tak mungkin didunia ini selama kita mau berusaha dan berdoa

“Teks Sumpah Pemuda”


13488327981388425643
SumpahPemuda.andy.web.id
.
.
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

TEKS SUMPAH PEMUDA BUKAN HANYA CATATAN SEPELE,
TEKS SUMPAH PEMUDA BUKAN HANYA TULISAN SEJARAH
TEKS SUMPAH PEMUDA BUKAN HANYA MENGENANG SEJARAH
TEKS SUMPAH PEMUDA BUKAN UNTAIAN KATA MANIS YANG INDAH
TEKS SUMPAH PEMUDA BUKAN HIASAN LUKISAN DINDING RUMAH
TEKS SUMPAH PEMUDA BUKAN TULISAN SASTRAWAN ATAU PUJANGGA
TAK BOLEH SEDIKITPUN TERBACA BERBEDA DARI ASAL MUASALNYA
TAK BOLEH MEMBERI ARTI YANG BERBEDA DARI YANG DIKATAKANNYA
TAK MUNGKIN MENGHIANATI YANG TELAH TERKATA DAN TERSUMPAH
DISANA JIWA DAN SEMANGAT MEMBARA MENJADI SATU BANGSA MERDEKA
YANG BERKOMUNIKASI DAN BERSAMA SAMA PERJUANGKAN HARGA DIRI
MENJAWAB TANTANGAN HARI ITU DAN HARI BERIKUTNYA SAMPAI KINI

KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA,
MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU,
TANAH AIR INDONESIA
KAMI PUTRA PUTRI INDONESIA, YANG TERLAHIR
DITUMPAHKAN DARAH KAMI, DISINI DITANAH INI
DILAHIRKAN OLEH ORANG TUA IBU BAPAK KAMI
ENTAH DARI MANA MEREKA DATANG KETANAH INI
DISINI, DISANA, DARIMANAPUN MEREKA BERASAL
MEMBERI KEHIDUPAN MERINTIS HIDUP BERSAMA
MELAHIRKAN DAN MENUMPAHKAN DARAH KAMI
DISINI DITANAH TEMU GELANG INDONESIA
TAK RAGU DISINI DITANAH INI
TAPAK KAKI KAMI INJAKKAN
BADAN KAMI TEGAKKAN
BERJUANG BERSAMA
BERTAHAN BERJAYA
RAIH HARGA DIRI
DAN HARKAT
MARTABAT
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA,
MENGAKU BERBANGSA YANG SATU
BANGSA INDONESIA
KAMI ADALAH ANAK ANAK NEGERI YANG TERLAHIR DISINI,
TAK PEDULI KAMI DARI ETNIC, SUKU BANGSA MANAPUN
TAK TERPILAH WARNA KULIT, JENIS RAMBUT DIKEPALA
MEMINUM AIR DAN MAKAN DARI HASIL BUMI TANAH INI
MENGHIRUP UDARA DARI SEMILIR ANGIN YANG MENERPA
MANDI MATAHARI DISETIAP PAGI MENYERAP DALAM HATI
DISINI DITANAH INI KAMI HIDUP BERSILATURAHMI
BERSAUDARA BERTETANGGA BERSAMA SAMA
BERJUANG BERTAHAN MENJADI MANUSIA
SESUAI KODRATNYA YANG DICIPTA
MENJADI MANUSIA SEMPURNA
HARKAT DAN MARTABAT
DIGENGGAMAN
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA,
MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN
BAHASA INDONESIA
DISINI KAMI PUTRA PUTRI YANG TERLAHIRKAN
DILINGKUNGAN ALAM DAN BUDAYA YANG ADA
BAHASA IBU TERDENGAR SEJAK DILAHIRKAN
KAMI BICARA DENGAN BAHASA YANG BEDA
TEKAD BERKOMUNIKASI DAN BERBICARA
MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN
BAHASA INDONESIA
MEWUJUDKAN MEMBANGUN CITA CITA
MERAIH MASA DEPAN DENGAN JAYA
MERAIH HIDUP YANG SEMPURNA
SAMA SEDERAJAT DAN SETARA
SAMA BANGSA LAIN DI BUMI
BERDIRI SAMA TINGGI
.
JAKARTA, 28 OKTOBER 2011
.
ZEN MUTTAQIN
 

Sejarah Sumpah Pemuda

Sejarah singkat
Hari Sumpah Pemuda yang kita peringati setiap tanggal 28 Oktober itu tidak muncul dengan sendirinya. Bila dilihat dari sejarahnya, Sumpah Pemuda dimulai ketika sekelompok pemuda merasa perlu ada sebuah perekat dan pemersatu agar bangsa kita lebih kuat untuk merebut kemerdekaan Indonesia.










Kongres Pemuda Indonesia
Sumpah pemuda merupakan sumpah setia dari hasil rumusan kerapatan pemuda-pemudi Indonesia atau yang dikenal dengan Kongres Pemuda l dan Kongres Pemuda II. Nah, melalui kongres itulah kita bisa mengenal Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda I berlangsung di Jakarta, pada 30 April—2 Mei 1926. Di kongres itu, mereka membicarakan pentingnya persatuan bangsa bagi perjuangan menuju kemerdekaan. Kemudian, pada tanggal 27—28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia kembali mengadakan Kongres Pemuda II. Dan, pada tanggal 28 Oktober 1928, seluruh peserta membacakan Sumpah Pemuda. Sejak saat itu, setiap tanggal 28 Oktober, kita memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Rumusan Sumpah Pemuda
Rumusan itu ditulis Mohammad Yamin di sebuah kertas saat mendengarkan pidato dari Mr. Sunario pada hari terakhir kongres. Inti dari isi Sumpah Pemuda itu adalah Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Inilah yang selalu menjiwai pemuda-pemudi Indonesia dalam merebut dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan Indonesia.
 
Tokoh yang terlibat
Banyak tokoh yang menjadi peserta dalam Kongres Pemuda I dan II. Mereka datang mewakili berbagai organisasi pemuda yang ada saat itu. Di antaranya ada yang menjadi pengurus, seperti Soegondo Djojopoespito dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) sebagi ketua dan wakilnya, R.M. Djoko Marsaid (Jong Java).
Sementara Mohammad Yamin dari Jong Sumateranen Bond sebagai sekretaris dan bendaharanya Amin Sjarifuddin (Jong Bataks Bond). Mereka juga dibantu oleh Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond), R. Katja Soengkana (Pemuda Indonesia), Senduk (Jong Celebes), Johanes Leimena (Jong Ambon), dan Rochjani Soe’oed (Pemuda Kaum Betawi). Sumpah Pemuda dan kemerdekaan Kelahiran Sumpah Pemuda menjadi senjata yang ampuh untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, kesadaran para pemuda Indonesia saat itu pun semakin kuat karena mereka tidak berjuang sendiri. Jadi, Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia.

 

Panitia Kongres Pemuda


Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel
Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
  2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie
 

Kongres Pemuda Indonesia 2


Kongres Pemuda II, 27-28 Oktober 1928. Meski hanya bertugas mengurus keuangan, keberadaan Amir sangat dipandang dalam pertemuan itu. Bahkan rumusan Sumpah Pemuda yang dirancang Muhammad Yamin, harus terlebih dulu disetujui Amir dan Ketua Kongres, Soegono Djojopuspito. Amir pun aktif memimpin kongres.
Amir Sjarifoeddin adalah 1947, Amir menjadi Perdana Menteri Indonesia kedua usai Sutan Sjahrir. Dalam jabatannya, Amoir menandatangani Perjanjian Renville, 17 Januari 1948. Suatu persetujuan antara Indonesia dan Belanda, di atas geladak kapal perang Amerika, USS Renville.Namun perjanjian itu membuat Amir dimusuhi partai penyokongnya. Ia mundur sebagai wazir dan menjadi oposan pemerintah.
Di kemudian hari, Amir membentuk Front Demokrasi Rakyat, bersama partai garis kiri. Tapi riwayat Amir bersama partai itu tak langgeng. "Kala Peristiwa Madiun pecah, 18 September 1948, Amir dianggap bertanggung jawab," tulis Majalah Tempo edisi 2 November 2008 dalam artikel Makam Tak Bertanda di Ngalihan. Sebab ia mendukung Muso. Seorang tokoh Partai Komunis Indonesia yang memproklamasikan Negara Republik Soviet Indonesia

Pada 18 November 1948, Bendahara Kongres Pemuda II ini ditangkap di persembunyiannya, Desa Klambu, Purwodadi, Jawa Tengah. Atas perintah Gubernur Militer Surakarta Gatot Subroto, dia dikirim ke Solo. Bersama sepuluh tahanan lainnya, Amir diseret ke Desa Ngalihan, pada 19 Desember 1948. Di sana Gatoto Subroto memerintahkan eksekusi mati ke sebelas orang itu. Sebelum ditembak, mereka sempat menyanyikan Indonesia Raya dan Internasionale. Amir yang pertama kali ditembak, dengan menggenggam Alkitab.

Kesebelas jenazah itu hanya dikubur dalam gundukan tanah tak bernisan. Istri Amir, Djaenah, sempat mendatangi Presiden Soekarno pada 1950. Ia meminta jenazah suaminya dipindahkan ke Jakarta. "Tapi permintaan itu ditolak," kata putra keempat Amir, Damaris. Alih-alih memindahkan jenazah, Bung Karno setuju pemakaman ulang untuk Amir. Namun setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965, bangunan makam kesebelas kuburan itu raib tak berbekas. "Sejak itu kami tidak berani sering berziarah ke makam Bapak," ujarnya.

Pada 2008, keluarga Amir mendapat bantuan dari lembaga swadaya masyarakat Ut Omnes Unum Sint Institut, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Sokongan itu berupa izin pembangunan makam Amir. Hasilnya sejak Agustus 2008, makam Amir telah bernisan. Bukan lagi ditandai sebatang kayu, seperti sebelumnya.
 

Teks Naskah Sumpah Pemuda Palsu?

Naskah Sumpah Pemuda yang saat ini kita kenal ternyata sudah dipalsukan seperti yang dikatakan oleh seorang pengamat sejarah JJ Rizal. Ia mengatakan sumpah pemuda merupakan kepalsuan yang dibuat oleh Presiden Soekarno untuk tujuan menangkal upaya yang bisa memecah belah bangsa.



“Sumpah Pemuda, Sumpah Serpah” ujar JJ Rizal dalam diskusi di Warung Daun. ia juga mengatakan Sumpah Pemuda itu produk tahun 1950-an. Sementara teks Sumpah Pemuda yang asli berbunyi sebagai berikut:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa, bahasa Indonesia.



Rizal mengatakan, teks yang sekarang kita kenal merupakan produk masa depan, terutama kata-kata “satu” yang ada di tiap bait teks Sumpah Pemuda. Menurutnya ini adalah bagian kepalsuan sejarah, bukan sumpah. Agar terlihat sakral sebuah kongres pemuda diganti menjadi Sumpah Pemuda oleh Soekarno.

Dulu tanggal 28 Oktober adalah perayaan untuk mengenang lagu Indonesia Raya ketika pertama kali diperdengarkan. Situasi yang ketika itu berpotensi untuk memecah belah membuat Soekarno kala itu menjadikan Sumpah Pemuda sebagai motivasi persatuan pemuda bangsa.

Sumpah pemuda merupakan masuknya kolonialisme yang bersuku-suku dan berstrata sosial. Peristiwa penggulingan kekuasaan pada tahun 1998 berkaitan erat dengan Sumpah Pemuda. Oleh karena itu Generasi muda Indonesia sudah semestinya bercermin pada peristiwa 28 Oktober 1928